Sabtu, 16 Mei 2015

Perbedaan Bisnis MLM dan Bisnis Asuransi

Saya beberapa kali mendapat tawaran bergabung di bisnis MLM (Multi-Level Marketing). Bisnis MLM dan asuransi sama-sama menerapkan pemasaran jaringan, dengan sejumlah perbedaan. Di bawah ini saya menguraikan perbedaan keduanya dalam bentuk pertanyaan dan jawaban versi saya.
Pertama dari Segi Produk
  • Apakah produknya merupakan kebutuhan manusia? Saya pilih berjualan produk yang merupakan kebutuhan manusia.
  • Apakah produknya selalu tersedia? Saya pilih berjualan produk yang selalu tersedia kapan saja, mudah memperolehnya seberapa banyak pun permintaannya, tidak terpengaruh musim dan tren, kondisi politik dan ekonomi, maupun ketersediaan bahan baku.
  • Apakah produknya bisa dijual di mana pun, kapan pun, dan kepada siapa pun? Saya pilih produk yang bisa dijual di mana pun, kapan pun, dan kepada siapa pun.
  • Seberapa menguntungkan penjualan dari produk tersebut? Saya pilih produk yang memberikan keuntungan lebih besar. Keuntungan jual produk asuransi dikenal dengan istilah faktor 24x (1 kali jual produk, komisinya 24 kali).
Produk asuransi memenuhi semua kriteria di atas. Sementara produk MLM, mungkin beberapa kriteria terpenuhi, tapi tidak semuanya.

Kedua dari Segi Perusahaan
  • Seberapa besar perusahaannya? Saya pilih perusahaan yang besar dan kuat. Ukurannya antara lain dilihat dari segi aset, penjualan, dan keuntungan.
  • Seberapa lama perusahaannya? Saya pilih perusahaan yang sudah lama berdiri, karena hal ini menunjukkan indikasi seberapa lama lagi perusahaan tersebut akan tetap ada.
Perusahaan asuransi tidak ada yang kecil, semuanya besar, bahkan sebagian di antaranya termasuk perusahaan raksasa berskala global, dengan total aset di atas pendapatan domestik bruto suatu negara. Misalnya, aset Allianz sendiri pada tahun 2012 sebesar USD 915,8 miliar (setara Rp 9.000 triliun), sedikit di atas PDB Indonesia tahun 2012 sebesar USD 852,24 miliar. Perusahaan raksasa berskala global itu semuanya telah berumur panjang, bahkan lebih tua dari banyak negara di dunia. Misalnya, Allianz berdiri tahun 1890.
Ketiga dari Segi Bisnis
  • Bagaimana prospek bisnisnya? Saya pilih bisnis yang prospeknya bagus, marketnya luas, penghasilan pasif tanpa batas.
  • Apakah bisnisnya bersifat jangka panjang? Saya pilih bisnis yang bersifat jangka panjang, bukan bisnis sambil lalu atau proyek sesaat. Bisnis asuransi merupakan bisnis jangka panjang karena dari segi produknya sendiri bersifat jangka panjang (masa bayar asuransi dan masa manfaat asuransi adalah puluhan tahun hingga seumur hidup).
  • Apakah marketnya memiliki titik jenuh? Saya pilih bisnis yang tidak memiliki titik jenuh. Di Singapura dan Jepang yang setiap penduduknya memiliki lebih dari satu polis asuransi, banyak perusahaan asuransi raksasa masih bercokol di sana dan tetap memperoleh keuntungan.
  • Apakah jaringan bisnis bisa diwariskan? Saya pilih bisnis yang jaringannya bisa diwariskan. Beberapa MLM mungkin menawarkan fitur ini, tapi yang jadi pertanyaan: apakah para downline masih ada di sana ketika terjadi pewarisan? Jangan-jangan mereka sudah pindah ke MLM lain atau ganti pekerjaan.
Keempat dari Status Profesi
  • Bagaimana kejelasan status profesi? Saya pilih bisnis yang status profesinya jelas. Profesi agen asuransi resmi dan diakui oleh negara. Saya bisa tulis di KTP saya pada kolom pekerjaan: Agen Asuransi.
  • Bagaimana tanggung jawab dan keterikatan dengan profesi? Saya pilih bisnis yang memiliki tanggung jawab profesi. Agen asuransi diharuskan memiliki lisensi keagenan, dan dia terikat kode etik serta tanggung jawab profesi di bidang asuransi. Ini adalah jenis keterikatan yang baik, bukan keterikatan yang menghalangi kebebasan. Saya tidak mau pindah-pindah pekerjaan ataupun gonta-ganti bisnis, apalagi jadi kutu loncat.
Hal-hal Lain
  • Pemasaran lewat internet. Asuransi bisa dipasarkan lewat internet, dan ini membebaskan saya dari kehabisan prospek. Nasabah-nasabah saya adalah mereka yang memang mencari dan membutuhkan asuransi.
  • Hubungan jangka panjang. Di asuransi, saya membina hubungan dengan nasabah maupun agen dalam kerangka hubungan jangka panjang. Siapa pun yang menjadi nasabah saya maupun agen di tim saya, harus siap berteman dengan saya selama-lamanya. Saya sangat berharap bisa menjadi teman sekaligus sahabat yang baik.
  • Keamanan kerja. Di bisnis asuransi, khususnya di ASN, saya memperoleh keamanan kerja dalam arti yang sebenar-benarnya. Saya tidak khawatir dipecat sebagai agen, karena kontrak agen ASN bersifat permanen. Profesi saya diakui negara dan ada lisensinya. Saya tidak khawatir bisnis saya akan surut atau sepi, karena asuransi adalah kebutuhan, dan prospek pasar di Indonesia sangatlah besar. Saya tidak khawatir kehilangan nasabah, karena mereka membeli asuransi dengan kesadaran sebagai kebutuhan. Saya tidak khawatir kehilangan agen, karena mereka pun mendapatkan keamanan kerja yang sama seperti saya. Saya tidak khawatir kehilangan penghasilan saya dan tidak pula khawatir penghasilan saya akan menurun.
  • Penghasilan pasif. Semua bisnis jaringan menawarkan penghasilan pasif, yang diperoleh jika sudah punya para downline aktif. Tapi hanya bisnis asuransi yang penghasilan pasifnya sudah diperoleh walaupun belum punya rekrutan, karena adanya faktor 24x. Jika jaringan sudah terbentuk dan aktif, kita bahkan tidak akan mampu membendung datangnya penghasilan pasif yang terus bertambah dan bertumbuh, karena jika sudah mencapai level tertentu, seorang agen asuransi tidak akan berhenti atau pindah ke bisnis lain. Saya melihat diri saya sendiri: walaupun agen saya belum banyak, saya telah memutuskan dengan bulat hati akan tetap beraktivitas di bisnis ini, dan itu berarti penghasilan pasif yang terus-menerus bagi para leader saya. Saya ingin mencapai posisi seperti mereka.
  • Membantu sesama. Produk asuransi menyediakan bantuan keuangan di saat orang sangat membutuhkan. Menjual produk asuransi berarti membantu orang. Selain itu, melalui sistem bisnisnya yang bersifat jaringan, seorang agen asuransi juga membantu para agen lainnya untuk sukses bersama.
  • Kesempatan untuk menulis. Aslinya saya ini seorang penulis. Asuransi termasuk bidang yang layak untuk ditulis, baik sebagai kajian akademis maupun praktis. Asuransi bisa dihubungkan dengan perencanaan keuangan, ekonomi, investasi, maupun bisnis. Dan saya berniat menulis buku biar dikira ahli asuransi. Sekarang saya sedang mencicil menulis artikel-artikelnya satu demi satu.
  • Terakhir, saya sudah merasa sangat nyaman dengan apa yang saya kerjakan saat ini, lahir maupun batin, material maupun spiritual, emosional maupun intelektual. Sehari-hari kerja di rumah. Waktu untuk keluarga cukup berlimpah. Calon nasabah datang sendiri. Calon agen juga muncul sendiri. Teman dan kenalan saya bertambah setiap hari. Bebas dari perkara mengutangi dan diutangi. Tidak direpotkan  dengan urusan mengangkut dan menyimpan barang. Sifat pekerjaan saya membantu orang. Penghasilan saya naik setiap bulan. Keamanan kerja terjamin. Saya pun bisa tetap membaca dan menulis.  Jadi, apa yang membuat saya harus mencoba-coba bisnis lain? Yang saya butuhkan hanyalah banyak-banyak bersyukur kepada Tuhan. Masa depan hanyalah soal waktu. []
Hubungi Saya :
0823 5326 5906
0813 5072 1128

Daniel Kristanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar